Menu

Mode Gelap

Daerah

Seminar Nasional Temu Usaha Pemberdayaan Ekonomi Lokal dalam Pengembangan Komoditas Kopi di Wilayah Aglomerasi Tapal Kuda 2025


 Seminar Nasional Temu Usaha Pemberdayaan Ekonomi Lokal dalam Pengembangan Komoditas Kopi di Wilayah Aglomerasi Tapal Kuda 2025 Perbesar

Jember,jekakkasus.site – Universitas Jember melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menggelar Seminar Nasional Temu Usaha Pemberdayaan Ekonomi Lokal dalam Pengembangan Komoditas Kopi di Wilayah Aglomerasi Tapal Kuda 2025 pada Selasa (26/11/2025) di Auditorium Unej. Agenda ruang ini menjadi strategi untuk mempertemukan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, serta masyarakat dalam merumuskan langkah konkret pemaksaan ekonomi daerah berdasarkan komoditas unggulan, khususnya kopi.

Kegiatan tersebut menghadirkan Wakil Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Ir. Iwan Sumule, serta Bupati Jember, Gus Fawait, yang hadir sebagai narasumber utama mengenai capaian dan arah pembangunan perekonomian Kabupaten Jember. Kehadiran kedua tokoh ini menegaskan bahwa pembahasan komoditas kopi memiliki keterkaitan langsung dengan agenda besar pengurangan kemiskinan ekstrem sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Dalam pemaparannya, Gus Fawait menyampaikan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Jember masih sangat didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Kopi yang menjadi salah satu komoditas unggulan, disebut bukan hanya sekedar minuman, namun memiliki peluang besar menjadi kesejahteraan motor masyarakat apabila diolah dan dikembangkan dengan tepat.

“Jember kami tegaskan sebagai surga kopi Indonesia. Dari lereng sampai kawasan kebun, kopi Jember menghasilkan cita rasa yang diakui, baik Arabika maupun Robusta. Jika empat sampai lima komoditas unggulan Jember yaitu kopi, tembakau cerutu, edamame, okra, dan kakao dikembangkan bersama, maka potensi kesejahteraan masyarakat akan tumbuh sangat kuat,” ujar Gus Fawait.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar masyarakat yang masuk kategori miskin ekstrem berada di kawasan tepi kebun, tepi hutan, dan tepi pantai. Oleh karena itu, pengembangan kopi akan diarahkan melalui skema perhutanan sosial agar masyarakat yang tidak memiliki lahan tetap dapat berproduksi dan meningkatkan pendapatan. Harapan tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan BP Taskin untuk memastikan program percepatan penurunan kemiskinan berjalan efektif hingga kelompok masyarakat paling rentan.

Sementara itu, Wakil Kepala BP Taskin, Ir. Iwan Sumule, memberikan gambaran kondisi nasional terkait target penurunan kemiskinan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun gerakan bersama.

“Pengentasan kemiskinan tidak bisa berjalan sendiri. Kita harus bergerak bersama. Pada Maret 2025, angka kemiskinan nasional berada di 8,47 persen terendah sejak krisis 1998. Pemerintah menargetkan penurunan menjadi 4,5 persen pada tahun 2029, dan angka kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen pada tahun 2026. Jika target nasional dilanjutkan secara konsisten, Indonesia berpotensi mencapai kemiskinan 0 persen pada tahun 2034,” jelasnya.

Iwan menegaskan, Jember menjadi salah satu daerah yang perlu mendapat perhatian khusus karena memiliki angka kemiskinan ekstrem tertinggi di Jawa Timur. Oleh karena itu, BP Taskin melakukan langkah afirmatif dengan mengintegrasikan berbagai program kementerian yang relevan agar tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

“Harapan kami, dengan koordinasi yang tepat dan komitmen bersama, Jember dapat benar-benar mewujudkan diri sebagai daerah surga kopi Nusantara sekaligus menurunkan ekstrem kemiskinan secara signifikan,” tuturnya.

Seminar nasional ini menjadi momentum penting untuk membangun pola pikir baru bahwa komoditas kopi bukan hanya identitas budaya dan ekonomi, tetapi juga instrumen pemerataan kesejahteraan. Melalui dialog dan penguatan jejaring usaha, LP2M Unej mendorong terciptanya ekosistem kopi yang mampu menggerakkan masyarakat dari hulu sampai hilir.

Pewarta: Komaidi/Frengga

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Realisasi Bahan Pangan Dari Dinas Sosial Bekerja Sama Dengan Badan Urusan Logistik di Desa Paleran

18 December 2025 - 11:53

Polda Prov Bengkulu dan Bupati Gelar, “JELAJAH BERKAH” Di Semidang Lagan Bersama Masyarakat yang Kurang Mampu

18 December 2025 - 09:20

Menteri Kesehatan RI Tinjau Progres Pembangunan Rumah Sakit Umum Bengkulu Tengah

18 December 2025 - 09:05

Wabub Bupati Bengkulu Tengah Kukuhkan Pengurus GOW Masa Bakti 2025-2030

18 December 2025 - 08:57

Meresahkan Warga, Tambang Galian C Ilegal Picu Longsor di Pekon Wates Selatan

17 December 2025 - 15:06

Keselamatan Warga Jadi Prioritas, Pemkab Jember Evaluasi Pembangunan Perumahan Rawan Banjir

17 December 2025 - 09:05

Trending di Daerah